- Merangkai rangkaian dengan menggunakan sensor Vibration
- Menguji rangkaian sensor asap apabila mendeteksi asap maka pompa akan bekerja sehingga bisa untuk memadamkan api
- Miniature size - 3.3 mm x 6.9 mm
- Simple interface - No signal conditioning required
- Nano-power - As little as 50 nA
- Surface mount - RoHS & REACH complaint, lead free, Halogen free
- Made in USA - fully automated production, 100% testing, worldwide quality and price leader
Warna | Pita pertama | Pita kedua | Pita ketiga (pengali) | Pita keempat (toleransi) | Pita kelima (koefisien suhu) |
---|---|---|---|---|---|
Hitam | 0 | 0 | × 100 | ||
Cokelat | 1 | 1 | ×101 | ± 1% (F) | 100 ppm |
Merah | 2 | 2 | × 102 | ± 2% (G) | 50 ppm |
Jingga (oranye) | 3 | 3 | × 103 | 15 ppm | |
Kuning | 4 | 4 | × 104 | 25 ppm | |
Hijau | 5 | 5 | × 105 | ± 0.5% (D) | |
Biru | 6 | 6 | × 106 | ± 0.25% (C) | |
Ungu | 7 | 7 | × 107 | ± 0.1% (B) | |
Abu-abu | 8 | 8 | × 108 | ± 0.05% (A) | |
Putih | 9 | 9 | × 109 | ||
Emas | × 10−1 | ± 5% (J) | |||
Perak | × 10−2 | ± 10% (K) | |||
Kosong | ± 20% (M) |
- Terminal positif dan negatif.
- Batas ukur.
- Setup pengatur fungsi.
- Jarum penunjuk.
- Skala tinggi dan rendah
- Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
- Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
- Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
- Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
- Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
- Karakteristik tidak berubah dengan suhu
- Tegangan Karakteristik : 12 VDC
- Arus maksimal : 40 mA
- Frekuensi : 2.8 Khz
- Kenyaringan Minimal : 85 dBa
- Seri : KIB-18
Velocity Sensor
Sensor ini memiliki fungsi mengukur getaran suatu mesin atau alat dengan kecepatan sebagai parameternya. Cara menggunakannya juga mudah, cukup menempelkan ujung sensor ini pada benda yang akan diukur getarannya.
Cara Kerja Sensor Velocity
Cara kerjanya berdasarkan hukum fisika yaitu ketika suatu kumparan/konduktor yang berada dikelilingi medan magnet kemudian konduktor tersebut bergerak terhadap konduktor begitu juga sebaliknya maka akan menghasilkan tegangan induksi pada konduktor tersebut.
Jika transducer ini diletakan pada mesin yang sedang bergetar, maka transducer ini juga ikut bergetar dengan begitu kumparan yang ada di dalamnya ikut bergerak terhadap medan magnet sehingga dapat menimbulkan kumparan listrik pada bagian ujung kawatnya. Kemudian, sinyal listrik pada transducer akan diolah untuk mendapatkan nilai getarannya.
Displacement Sensor
Vibration sensor yang juga disebut proximity ini menggunakan efek Edy Current dengan melakukan injeksi gelombang sinusoida yang frekwensinya tinggi ( kurang lebih 3 MHz) yang berperan sebagai carrier atau gelombang pembawa.
Prinsip Kerja Displacement Sensor
Sensor ini menggunakan oscillator-demodulator yang berfungsi untuk memisahkan gelombang pembawa dengan gelombang getaran yang sedang diukur. Nantinya, gelombang getaran dilanjutkan ke Indicator, Recorder dan layar monitor.
Accelerometer Sensor
Sensor ini berfungsi untuk mengukur getaran pada mesin dengan mengukur percepatannya. Biasanya sensor accelerometer digunakan untuk mengukur vibrasi pada mobil, instalasi pengamanan dan mesin pada bangunan. Terkadang, sensor ini juga digunakan untuk mengukur aktivitas gempa bumi.
Cara Kerja Sensor Accelerometer
Cara kerja dari sensor ini menggunakan beberapa elemen untuk mengukur vibrasi yaitu kapasitas (capacitive), piezoelectric, resistan (Piezoresistive), perubahan pada daerah terinduksi magnet, resistivitas magnet dan suhu panas.
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm:
- Symbol Resistor:
-
- Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna:
1. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang pertama
2. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang kedua
3. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ketiga
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10(10^n)
Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian listrik. Susunannya paralel sesuai dengan lokasi komponen yang diukur. Ada tiga lempengan tembaga yang ada di dalamnya. Semua lempengan itu terpasang pada Bakelit yang sudah terangkai dalam sebuah tabung plastik maupun kaca. Lempengan luarnya dinamakan anode, sedangkan lempengan tengahnya dinamakan katode. Ukuran tabung yang dimaksud biasanya sekitar 15 x 10 cm (tinggi x diameter).
Tidak jauh berbeda dengan Amperemeter, desain voltmeter juga dibagi menjadi hambatan seri atau multiplier dan juga galvanometer. Kinerja alat ukur ini akan lebih baik dan bisa meningkat jika ditambah dengan multiplier. Dengan penambahan ini, diharapkan kemampuannya bisa bertambah berkali lipat besar daripada sebelumnya. Jika kuat arus dan medan magnet Saling berinteraksi maka akan timbul gaya magnet. Gaya itulah nanti yang akan menggerakkan jarum. Besar kecil penyimpangan jarum akan dipengaruhi oleh arus listrik yang mengalir.
Fungsi Voltmeter.
Apa itu fungsi dari voltmeter? Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik. Biasanya, ketika Anda akan menggunakan alat ini, Anda akan menemukan tulisan milivolt (mV), voltmeter (V), mikrovolt, dan juga kilovolt (kV). Tahukah Anda? Alat ini memiliki batasan ukuran yaitu nilai maksimum tegangan yang bisa diukur oleh alat itu. Jika pengukuran melebihi batas yang ditentukan, otomatis alat itu akan rusak.
Cara Menggunakan Voltmeter:
Jika Anda belum mengetahui cara menggunakan voltmeter ini, berikut dapat Anda simak:
- Rangkai komponen yang memiliki potensial berbeda secara paralel.
- Sesuaikan rangkaian arus yang mana harus searah dengan pemasangan kutub-kutub voltmeter.
- Pastikan bahwa kutub positif dan negatif memiliki potensial yang berbeda. Dari keduanya, kutub positif memiliki potensial yang tinggi.
- Periksa kabel hitam, biru, dan merah, jika ada penyimpangan mengarah ke kiri berarti pemasangannya terbalik. Namun, hal itu tidak akan menjadi masalah untuk rangkaian arus bolak balik.
Karakteristik Op-Amp (Operational Amplifier)
Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan. Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang tidak diinginkan. Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan Vcc.
F. Buzzer
Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan Beeper.
4. Percobaan [kembali]
- Foto :
- Prinsip kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar